Rabu, 14 April 2010

Suryo Agung, Manusia Tercepat Asia Tenggara

Sprinter Indonesia, Suryo Agung Wibowo, masih menjadi yang tercepat di Asia Tenggara dalam hal lari jarak pendek. Tengok buktinya pada SEA Games XXV 2009 Laos! Pada Rabu (16/12), di stadion utama National Sports Complex, ia merebut medali emas nomor 200 meter dengan catatan waktu 20,85 detik. Suryo unggul jauh atas dua pesaing terdekatnya yang berasal dari Thailand: S. Suwonprateet (21,12 detik) dan S. Chimdee (21,24 detik).



Ini medali emas kedua Suryo pada ajang SEA Games tahun ini. Sebelumnya, pada Minggu (13/12), "Si Kilat" menjuarai nomor 100 meter. Ia mencapai garis finis dengan catatan waktu 10,17 detik. Catatan waktu tersebut memecahkan dua rekor. Pertama, rekor SEA Games atas namanya sendiri, yang dicetaknya dua tahun lalu di Thailand (10,25 detik). Kedua, rekor nasional milik Mardi Lestari (10,20 detik) yang telah bertahan selama 20 tahun!

"13 December is my day... !!" begitu teriak Suryo, saat meluapkan kebahagiaannya.

Gagal Jadi Pemain Sepak Bola

Siapa sangka, Suryo Agung tak pernah bermimpi berkarir di dunia atletik pada waktu mudanya! Atlet kelahiran Solo, 8 Oktober 1983 itu bercita-cita menjadi pemain sepak bola. Saat duduk di bangku SD, Suryo ikut klub sepak bola. Kemudian, ia mencoba masuk ke tim Persis Solo, LDII Solo Selection, dan tim Jateng untuk Piala Mendagri. Sayang, semuanya hanya berbuah kegagalan!

Suryo lantas pindah ke dunia atletik. Awalnya, ia mencoba nomor lompat tinggi dan berhasil menyabet juara pada kejuaraan pelajar di Kota Bengawan. Maka, ia ditarik masuk oleh Klub Atletik Pelajar Solo dan terpilih masuk Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Atletik di Salatiga.

Setelah itu, sedikit demi sedikit, pria berkacamata minus itu berhasil mengumpulkan prestasi. Ia mendapat medali emas pada Porda Jateng dan Popnas Palembang di nomor lari 100 meter. Sementara pada Kejuaraan Asia Yunior di Bangkok, Oktober 2002, Suryo merebut medali perak untuk nomor lari 100 meter. Ia juga sukses meraih dua emas di SEA Games 2007 Thailand pada nomor 100 meter dan 200 meter, serta turut andil dalam perebutan medali perak untuk nomor estafet 4 x 100 meter.

Tetap Optimis

Di tengah prestasi dan gelimang pujian, beberapa suara sumbang mampir ke telinga Suryo. Ada pihak-pihak yang meragukan tekad dan kesungguhan Suryo dalam berlatih. Mereka menuduhnya mulai malas berlatih dan konsentrasinya terpecah (karena Suryo mendaftarkan dirinya sebagai calon pegawai negeri sipil di kantor Menpora).

"Saya dianggap tidak akan pernah lagi berprestasi. Bahkan, dikatakan takut bersaing dengan atlet yang lebih junior," ungkap Suryo.

Diragukan seperti itu, semangat juang ayah dua anak malah makin menjadi. Ia tetap optimis, serta fokus dan tekun berlatih. Tak heran, prestasinya tetap cemerlang!

Selamat untuk Suryo Agung Wibowo. Semoga prestasinya bisa semakin mengilat, khususnya di Asian Games 2010 Guangzhou.



print this page Print this page

Jumat, 09 April 2010

Arti Kepemimpinan

Cerita inspiratif berikut ini, mungkin akan membuka pemahaman kita semua akan kepemimpinan yang sebenarnya. Setidaknya bisa meninggalkan pemahaman sebelumnya, kalau memang keliru, ke jalur yang benar. Suatu hari Raja Prusia, Frederick Yang Agung, berjalan – jalan di pinggiran kota Berlin yang indah. Di tengah perjalanannya dia bertemu dengan seorang kakek tua – renta yang berpakaian lusuh dan bersahaja, berjalan menghampirinya. Melihat situasi seperti itu Frederick Yang Agung merasa kaget seraya bertanya, “Siapa kamu?”

Sang kakek dengan tegas menjawab, “Saya adalah seorang raja.”

“Raja…?” sahut Frederick sambil menahan tawa, “Di kerajaan mana kamu memerintah?”

Dengan yakin dan mantap sang kakek menimpali, “Saya memerintah diri saya sendiri.”

Jawaban si kakek benar, setiap diri adalah pemimpin. Kepemimpinan tak ada hubungannya dengan jabatan. Kepemimpinan adalah milik setiap orang. Kepemimpinan adalah tindakan, bukan jabatan. Leadership is an action, not a position. Kepemimpinan adalah perilaku kita sehari – hari, bahkan yang sederhana sekalipun. Berlaku jujur, tidak berbohong, sopan adalah kepemimpinan. Mengunjungi kawan yang sakit, silaturahim, mendengarkan curhat seorang sahabat, mengantar istri belanja dan membacakan cerita untuk anak adalah kepemimpinan. Tepat waktu, disiplin, menghormat tamu, berbakti kepada kedua orang tua adalah kepemimpinan. Maka, kalau kita jeli 14 abad yang lalu Rasulullah SAW telah mengingatkan kita semua, “Kullukum ro’in, wakullukum mas’ulun ‘an ro’iyyatihi – Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan ditanya (mempertanggungjawa bkan) dari yang dipimpinnya.” Dan banyak diantara kita terlalu tinggi mengapresiasi dalil ini sehingga lupa bahwa sebenarnya makna dalil ini begitu sederhana. Begitu dekat dengan kehidupan keseharian kita. Begitu lekat dengan jiwa kita, sebab kepemimpinan adalah fitrah. Kepemimpinan adalah amanah dari Yang Maha Kuasa.

Banyak orang yang menjadi pemimpin tetapi tidak punya jiwa kepemimpinan. Banyak orang yang gagal memimpin karena tidak memahami esensi dari kepemimpinan. Kepemimpinan adalah sesuatu yang tumbuh dari dalam diri. Tumbuh, tumbuh dan tumbuh sehingga menjadi karakter. Karakter adalah perpaduan sikap, tindakan, perilaku dan kebiasaan yang dibina dari waktu ke waktu. Kepemimpinan bukan yang berasal dari luar seperti jabatan, kedudukan, pangkat dan sebagainya. Kepemimpinan adalah apa yang berasal dari dalam.

Sampai di sini banyak yang terbuka kembali mata pemahamannya, bahwa keberadaan setiap diri adalah penting menyangkut kepemimpinan ini. Terlebih lagi, bagi yang telah mempunyai posisi dan kedudukan yang penting di perusahaan. Dan semuanya akan menjadi efektif, ketika mereka semua menyentuhkan level kepemimpinan mereka dengan sikap kepedulian. Keberhasilan dan kesusksesan hanyalah masalah waktu, sedangkan menikmati prosesnya menjadi hal yang begitu indah. Karena setiap diri telah memahami, menghayati dan memandang pada posisi dan cara pandang yang sama.



print this page Print this page

Senin, 05 April 2010

Demi Allah, Saya Akan Melakukan Shalat 5 Waktu Di Masjid [Renungan]

Ini Adalah sebuah Kisah nyata yang mengharukan….

Jika Allah memberi Anda hidayah, ini dapat mengubah hidup, cara berpikir, dan tujuan utama dalam hidup Anda.
Ini adalah cerita tentang seseorang dari Bahrain bernama Ibrahim Nasser. Dia telah lumpuh total sejak lahir dan hanya dapat menggerakkan kepala dan jarinya. Bahkan bernapasnya dilakukan dengan alat bantu.
Pemuda ini sangat ingin bertemu syekh Nabeel Al-Awdi. Maka, ayah Ibrahim pun menghubungi syekh lewat telepon untuk mengatur kunjungan ke Ibrahim.


Kemudian Syekh Nabeel pun tiba di bandara, memenuhi undangan Orang tua Ibrahim.


Ibrahim sangat senang melihat kedatangan syekh Nabeel ketika membuka pintu kamarnya. Lihatlah ekpresi wajahnya, Ia hanya bisa melihat kebahagiaan dari ekspresi wajahnya karena ia tidak dapat berbicara. Dan ini adalah ekspresi Ibrahim ketika bertemu dengan syekh Nabeel. Perhatikan juga alat pernapasan di leher Ibrahim… Ia bahkan tidak mampu bernapas dengan normal seperti kita.

Dan sebuah kecupan kasih sayang, di kening untuk Ibrahim.

Ibrahim dengan ayahnya, pamannya, dan syekh Nabeel.

Lalu syekh Nabeel dan Ibrahim mulai berbicara tentang Dakwah di internet dan perjuangannya yang diperlukan. Mereka juga saling bertukar cerita.

Dan selama percakapan mereka itu, syekh Ibrahim Nabeel melontarkan pertanyaan. Sebuah pertanyaan yang membuat Ibrahim menangis… dan air mata bergulir dikelopak mata dan pipi Ibrahim.

Ibrahim tidak bisa menahan tangisnya ketika ia ingat kondisi dirinya dan beberapa kenangan masa lalunya yang menyakitkan.
Tahukah Anda pertanyaan apa yang membuat Ibrahim menangis???
Syekh itu bertanya: “Wahai Ibrahim .. jika Allah telah memberi kesehatan kepadamu … apa yang akan kamu lakukan?”
Dan Ibrahim pun menangis tersedu-sedu, dan ia membuat syekh, ayahnya, pamannya dan semua orang di ruangan menangis .. bahkan pria yang memegang kamera pun ikut menangis juga.

Dan jawaban Ibrahim adalah:
“Demi Allah saya akan melaksanakan shalat di masjid dengan sukacita .. Saya akan menggunakan nikmat kesehatan saya dalam segala sesuatu yang akan menyenangkan Allah SWT.“
Saudara – saudariku, Allah SWT telah menganugerahi kita dengan kelincahan dan kesehatan.
Tapi kita tidak melaksanakan (mendirikan) ibadah shalat kita di masjid?? Dan kita justru duduk berjam-jam di depan komputer atau Televisi….
“Sungguh, pada yang demikian itu pasti terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai hati atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya.” (QS. Qaf: 37).

Semoga Allah selalu membimbing kita ke jalan yang benar & menjaga diri kita agar tetap berpendirian teguh….
Maha Suci Allah dgn segala penciptaanNYA..



print this page Print this page